Najmi adalah bintangku. Begitulah arti sebuah nama yang sangat kusukai. Karena aku suka bintang, demi ia yang bersinar hingga membuat bulan bercahaya 🙂
Najmi adalah nama yang kupilih dalam sebuah perjalanan renungan panjang. Demi mendapatkan sebuah nama yang lucu-imut-menggemaskan tetapi penuh makna untuk mimpi yang hebat #aamiin 😀
Suatu hari, perjalanan merenung itu sampai pada suasana santai di sebuah kamar kost di lantai satu. Ketika aku mengingat nama facebook pemilik kamar yang penuh boneka itu, Najm. Unik, pikirku yang kemudian membuatku mengutarakan rasa penasaran dalam sebuah pertanyaan sambil lalu, “Najm itu apa?”, bintang, jawabnya. Ah ya, jawaban itu ternyata benar-benar kuingat karena aku menyukai bintang, benda yang bersinar, seperti aku menyukai namaku.
Nurma adalah namaku. Asal mula aku menyukai benda yang bersinar. Bukankah Nur adalah Noor yang berarti cahaya. Meski ada yang keukeh bilang Nur berbeda dengan Noor, tetapi aku sudah sangat senang dengan arti namaku. Cahaya.
Aku pun ingat pertanyaanku ketika TK. Anak kecil yang selalu ingin tahu itu bilang pada Ibunya kalau kata orang setiap nama memiliki arti, lalu, apa arti namaku, Ibu? Aku pun mulai mendengar tentang sebait do’a dalam namaku. Oh, Ibu, bukankah nama itu terlalu indah dalam pemahaman anak TK..
Begitulah akhirnya, jawaban Ibu selalu kukenang, karena aku tumbuh menjadi seseorang yang mudah mengistimewakan semua hal yang terjadi di hidupnya, menghimpun satu demi satu momen sederhana kemudian suka sekali mengingatnya dalam bingkai-bingkai photographic memory. Maka akupun kadang suka gemas ketika mendengar kata ‘biasa saja’. Bagaimana bisa biasa saja jika bisa dimaknai istimewa? Well, istimewa adalah milik masing-masing. Begitulah akhirnya aku berdamai membela hatiku.
Istimewa adalah milikku, sama juga ketika do’a Ibu menjadi istimewa di hidupku. Bintang bersinar terang, dan bulan anggun bercahaya. Bukankah sangat istimewa menjadi seperti mereka. Paling tidak aku sudah memutuskan hendak memilih lajur cahaya sepanjang hidup ini #lhoh, he 😀
Lalu, apa hubungan Najmi dengan do’a Ibu? Dengan namaku? Dengan semua hal yang kumaknai istimewa? Apakah Najmi juga istimewa bagiku? Jawaban ini mudah sekali ditebak, bukan? Hihi. Najmi, bagiku adalah anak yang sedang kubesarkan dengan penuh kasih sayang. Ya, Najmi adalah wujud nyata dari mimpiku. Jika ada yang bertanya tentang Najmi, jawablah ia adalah rumah yang meneduhkan bagi setiap hati yang memiliki hobi mengajar, sepertiku. Najmi-ku ini akan selalu menyinari setiap hati yang datang untuk belajar, mimpiku. Tumbuhlah dengan baik, berkembanglah dengan anggun, Najmi-ku sayang. Bersama Najmi, bimbel-ku, kuhaturkan: selamat menghidupkan mimpi! Karena istimewa adalah milikmu maka, istimewakanlah selalu! 🙂
cc: tentor-tentor Najmi yang keren, klik Curriculum Vitae di bawah ini kemudian diiisi ya, terimakasih ^_^
-Nunna Lita, 20 Jumadil Awal 1435 H